Kegiatan Diskusi Pemuda Bicara dalam Refleksi Akhir Tahun 2024 dihadiri oleh seluruh Organisasi Kepemudaan atau Komunitas yang berkaitan. Acara tersebut dihadiri dan didahului sambutannya oleh Bapak Dr. Amar Ahmad, M.Si, selaku Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan, lalu dibuka dengan penyampaian materi oleh Bapak Dr. Raden Isnanta, M.Pd, dan Bapak Venno Tetelepta, S.Kom., M.Si, kemudian dilanjutkan dengan adanya sesi tanya jawab dengan peserta dari seluruh Organisasi Kepemudaan.
Penyampaian materi kedua oleh Bapak Venno Tetelepta, S.Kom., M.Si, selaku Staf Khusus Bidang Kelembagaan dan Potensi Kepemudaan mengenai Jejaring Organisasi Kepemudaan dan Tantangan Indonesia Emas 2045. Bahwasanya Jenjang Kemitraan menurut Heideneim (2002) yang khususnya dihubungankan dalam konteks Organisasi Kepemudaan terdiri dari Network atau adanya hubungan yang tidak terikat pada suatu kesepakatan tertulis.
Alliance atau terdapat kesepakatan semi-formal beberapa sumber daya baru, koordinasi tugas. Partnership atau terdapat kesepakatan formal, sumber daya baru, adanya risiko bersama. Coalition atau terdapat kesepakatan formal, sumber daya baru, keterlibatan semua anggota, dan terdapat anggaran bersama. Full Collaboration atau jenjang tertinggi dimana terdapat perjanjian tertulis, visi bersama, keputusan bersama, dan pembagian tugas.
Berdasarkan dari Sumber: Dirgayuza Setiawan, Editor buku Strategi Transformasi Bangsa, Prabowo Subianto. Delapan Tantangan Strategis Bangsa Indonesia mencakup perubahan iklim, perlambatan ekonomi global, konflik geopolitik bersenjata (perang Hamas Israel), disrupsi kecerdasan buatan (AI), potensi konflik geopolitik bersenjata (perebutan Laut Natuna Utara), ancaman pandemi baru, terbatasnya waktu bonus demografi, meningkatnya populasi global dan Indonesia. Selain itu ada Pilar Visi Indonesia 2045 meliputi Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, dan Ketahanan Nasional, serta Tata Kelola Kepemerintahan.
Langkah strategis penguatan jejaring organisasi kepemudaan dapat dilakukan
melalui beberapa strategi diantatanya adalah melalui Sinergi Antar Organisasi dengan implementasi mendorong kerja sama antara organisasi kepemudaan untuk berbagi sumber daya, pengalaman, dan pengetahuan. Sehingga bisa dilakukan melalui forum, pertemuan, atau Interaksi di media sosial. CO-Branding antar Organisasi atau Lembaga yaitu dengan tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen; menciptakan potensi pasar baru, dan menghemat pengeluaran untuk promosi.
Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas berupaya menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anggota organisasi dalam manajemen, kepemimpinan, dan advokasi. Selain itu Advokasi Bersama perlunya menggagas kampanye advokasi bersama untuk isu-isu yang relevan bagi pemuda, sehingga aksi nyata mereka lebih bermakna dan berdampak, dan Memanfaatkan Teknologi Digital dalam hal memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperluas jangkauan dan efektivitas organisasi, serta mempermudah komunikasi antar anggota.
Pepelingasih, berbakti untuk negeri 🌱